Outing Class TK Kartini ke Griya Batik Mangklek: Membangun Kreativitas dan Cinta Budaya Lokal

- Jurnalis

Jumat, 1 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumentasi bersama. Foto: Posko 28 KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang

Dokumentasi bersama. Foto: Posko 28 KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang

TK Kartini mengadakan outing class ke Griya Batik Mangklek, mengajak anak-anak mengenal seni batik. Kegiatan ini membangun kreativitas, mempererat hubungan keluarga, dan memperkenalkan budaya lokal sejak dini, dengan dukungan dari orang tua dan KKN Posko 28.

Margosari, Sorotnesia.com – Menghadirkan pengalaman langsung bagi anak-anak TK, TK Kartini mengadakan Outing Class edukatif ke Griya Batik Mangklek di Margosari, (1/11/2024) untuk mengenalkan seni batik dan mempererat kecintaan pada budaya lokal sejak dini. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk memahami proses membatik dengan teknik mengecap, didampingi oleh orang tua, guru, dan tim KKN Posko 28 Desa Tamanrejo.

Rombongan berangkat dari TK Kartini pada pukul 08.00 WIB. Setibanya di Griya Batik Mangklek, mereka disambut hangat oleh Ibu Siti Hayati, pemilik Griya Batik, yang menjelaskan pentingnya melestarikan seni batik sebagai warisan budaya Indonesia. Ibu Siti memaparkan proses dasar membatik, memperkenalkan berbagai alat yang digunakan seperti meja cap, wajan ender untuk melelehkan malam, cap, dan canting, serta fungsi dari masing-masing alat.

Baca Juga :  PC IMM Malang Raya Ajak Mahasiswa Bangun Kesadaran Kolektif di Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Tidak hanya teori, siswa juga disuguhkan demonstrasi langsung oleh Ibu Asih, instruktur Griya Batik, yang menunjukkan cara mengecap motif batik. Melalui demonstrasi ini, anak-anak dapat melihat bagaimana motif batik tercetak pada kain, dan mereka pun tampak sangat antusias untuk mencoba.

Setelah penjelasan dan demonstrasi, setiap anak menerima kain dengan motif dasar yang siap diwarnai. Didampingi oleh orang tua, guru, dan anggota KKN Posko 28, anak-anak memulai proses pewarnaan kain, langkah yang lebih mudah untuk usia mereka. Pewarnaan ini tidak hanya melibatkan teknik dasar, tetapi juga menumbuhkan kreativitas dan ketelitian.

Salah satu anggota tim KKN Posko 28, Mirna, mengungkapkan rasa bangganya, “Mendampingi adik-adik TK membatik memberi kami pengalaman baru, sekaligus kesempatan belajar mengenai teknik membatik yang kami tidak ketahui sebelumnya.” Bagi para pendamping, kegiatan ini juga memperkaya pemahaman mereka mengenai proses batik.

Para siswa antusias dan menikmati kegitan membantik. Foto: Posko 28 KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang
Para siswa antusias dan menikmati kegitan membantik. Foto: Posko 28 KKN Reguler 83 UIN Walisongo Semarang

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman unik bagi anak-anak, tetapi juga kesempatan bagi para orang tua untuk mendampingi, bahkan mencoba teknik batik bersama anak-anak mereka. Para ibu, yang aktif membantu, terlihat bersemangat saat mencoba mengecap kain dan membantu anak mereka dalam pewarnaan. Momen ini pun menjadi kesempatan berharga untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak melalui aktivitas bersama yang menyenangkan.

Baca Juga :  Kolaborasi Lintas Kampus: Lokavo, Aplikasi AI Buatan Mahasiswa Indonesia Raih Pendanaan Rp 140 Juta

Kegiatan ini diakhiri dengan apresiasi dari pihak TK Kartini kepada Ibu Siti dan seluruh tim Griya Batik Mangklek atas kesempatan yang diberikan. Kegiatan edukatif ini berhasil menyemai rasa cinta terhadap seni batik di kalangan anak-anak TK, sekaligus membuka wawasan mereka tentang budaya lokal yang kaya.

Saat kembali ke TK Kartini pada pukul 10.30 WIB, setiap anak membawa kain hasil karya mereka yang diwarnai dengan penuh antusiasme. Di akhir kunjungan ini, pihak sekolah berharap agar kegiatan semacam ini dapat menanamkan nilai-nilai cinta budaya dan rasa bangga akan kekayaan seni batik Indonesia sejak usia dini. Dengan kegiatan ini, diharapkan generasi muda akan semakin menghargai dan melestarikan budaya batik sebagai jati diri bangsa.


Penulis : tim KKN Posko 28 Desa Tamanrejo

Editor : Intan Permata

Follow WhatsApp Channel sorotnesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sinergi Mahasiswa KKN UNISRI dan Masyarakat Desa Daleman: Dari Edukasi Biopori hingga Inovasi Lilin Aromaterapi
Penguatan SDG Desa oleh Mahasiswa UNS melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Optimalisasi Potensi Lokal
Atasi Masalah Sampah dan Pakan Ternak, KKN 04 UNS Hadirkan Inovasi Budidaya Maggot di Desa Tempellemahbang
KKN GIAT 12 UNNES Gelar Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Desa Pagersari
Belajar Ekosistem Jadi Menyenangkan, KKN UNS 310 Ajak Siswa SDN Tangkisan Amati Burung dan Buat Terrarium
Satu KKN, Dua Manfaat: Sinergi Mahasiswa UMBY dan Posyandu Karangkulon Hadirkan Layanan Kesehatan dan Edukasi PHBS
Jejak Kolaborasi KKN UNS 335: Mendorong Desa Tangguh dari Ekonomi, Pendidikan, hingga Kesehatan
Mahasiswa KKN UNISRI Hadirkan Infografis Layanan Administrasi Kependudukan di Desa Kadirejo

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:38 WIB

Sinergi Mahasiswa KKN UNISRI dan Masyarakat Desa Daleman: Dari Edukasi Biopori hingga Inovasi Lilin Aromaterapi

Senin, 25 Agustus 2025 - 07:19 WIB

Penguatan SDG Desa oleh Mahasiswa UNS melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Optimalisasi Potensi Lokal

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:00 WIB

Atasi Masalah Sampah dan Pakan Ternak, KKN 04 UNS Hadirkan Inovasi Budidaya Maggot di Desa Tempellemahbang

Jumat, 22 Agustus 2025 - 18:06 WIB

KKN GIAT 12 UNNES Gelar Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana di Desa Pagersari

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Belajar Ekosistem Jadi Menyenangkan, KKN UNS 310 Ajak Siswa SDN Tangkisan Amati Burung dan Buat Terrarium

Berita Terbaru