Mahasiswa KKN UNRI sukses membantu 26 pelaku UMKM di Kampung Tanjung Kuras memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem OSS. Langkah ini mendukung legalitas usaha dan peningkatan daya saing UMKM, dengan harapan dapat menjadi model pengembangan ekonomi desa berbasis UMKM.
Kampung Tanjung Kuras, Sorotnesia.com – Dalam rangka mendukung legalitas dan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), mahasiswa KKN MBKM dari Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau (UNRI), melaksanakan program penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Sebanyak 26 pelaku usaha di Kampung Tanjung Kuras kini telah memiliki NIB, yang diharapkan dapat memperkuat daya saing dan posisi mereka di pasar.
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pemasaran digital yang diikuti dengan proses pendaftaran NIB melalui sistem Online Single Submission (OSS). Program ini bertujuan untuk mempermudah pelaku UMKM dalam mengakses legalitas usaha yang terpadu.
“NIB penting sebagai tanda daftar perusahaan, nomor identitas impor, akses kepabeanan, dan bahkan menjadi syarat untuk memperoleh sertifikat halal serta izin perdagangan,” ungkap Muhamad Nelwan Wahyuda Subekti, ketua kelompok KKN MBKM FISIP UNRI.
Nelwan juga menjelaskan bahwa penerbitan NIB ini merupakan implementasi Peraturan Presiden RI No. 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Kebijakan ini mempermudah pelaku UMKM untuk mengurus perizinan tanpa harus terpisah-pisah, karena kini semuanya terintegrasi dalam sistem OSS.
“Sebagai mahasiswa KKN, kami merasa bertanggung jawab mengedukasi pelaku UMKM tentang pentingnya legalitas usaha, agar mereka memiliki posisi yang lebih aman dalam kegiatan ekonomi,” tambahnya.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 mewajibkan setiap pelaku usaha memiliki NIB, baik individu maupun non-individu, demi memastikan usaha memiliki legalitas yang jelas dan memudahkan pemerintah dalam memantau kegiatan usaha.

“Dengan NIB, pelaku UMKM di Kampung Tanjung Kuras kini lebih mudah berkembang dan dapat bersaing lebih kuat,” ujar Nelwan.
Dampak Positif Bagi UMKM Lokal
Para pelaku UMKM menyambut baik program ini. Mereka merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari mahasiswa KKN UNRI yang mempermudah proses penerbitan NIB.
Seorang pelaku usaha mengatakan, “Dengan adanya NIB, saya merasa lebih nyaman dan aman karena usaha kami sudah terdaftar secara resmi.”
Kegiatan penerbitan NIB ini juga mendapat apresiasi dari perangkat Kampung Tanjung Kuras, yang melihat program ini sebagai langkah awal untuk mendorong lebih banyak pelaku UMKM mengurus legalitas usaha mereka, sehingga dapat mengembangkan bisnisnya secara profesional dan terorganisir.
“Program ini tidak hanya memberikan identitas usaha, tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan mempercepat proses perizinan, serta memberikan perlindungan hukum. Kami berharap UMKM di Kampung Tanjung Kuras bisa berkembang dan lebih stabil,” tutur Nelwan.
Dukungan dari mahasiswa KKN UNRI dalam penerapan kebijakan pemerintah ini diharapkan mampu menjadikan Kampung Tanjung Kuras sebagai contoh sukses dalam meningkatkan ekonomi desa berbasis UMKM yang kuat. Program ini sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Penulis : Tim KKN MBKM FISIP UNRI Kampung Tanjung Kuras
Editor : Intan Permata