Komunitas GenBI UNRI menggandeng ibu-ibu PKK dalam sosialisasi literasi keuangan dan Cinta Rupiah. Acara ini tak hanya mengedukasi tentang penggunaan QRIS, tetapi juga memberdayakan peserta melalui workshop keterampilan seperti pembuatan sabun. GenBI berharap ibu-ibu PKK dapat menjadi agen perubahan dalam ekonomi keluarga dan lingkungan.
Pekanbaru, Sorotnesia.com – Literasi keuangan menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung kesejahteraan keluarga. Menyadari hal tersebut, Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Divisi Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Riau (UNRI) menggelar program sosialisasi bertajuk “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” serta pengenalan sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Tarai Bangun ini mengundang ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai target utama.
Dalam sosialisasi ini, GenBI fokus pada dua hal penting: cinta terhadap rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, dan pengenalan teknologi QRIS sebagai alat transaksi modern yang mempermudah kehidupan sehari-hari.
Kolaborasi antara GenBI dan Bank Indonesia, melalui Nurul Septavita dari Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran KPW BI Provinsi Riau, memperjelas manfaat besar QRIS dalam aspek keamanan, efisiensi, serta kemudahan dalam bertransaksi.
Melalui sosialisasi ini, GenBI berharap para ibu-ibu PKK tidak hanya mendapatkan wawasan baru mengenai rupiah, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan.
Christine, Ketua Divisi Pendidikan dan Kebudayaan GenBI UNRI, menegaskan, “Ibu-ibu PKK memegang peran penting dalam keluarga. Dengan menanamkan nilai cinta rupiah dan mengadopsi teknologi pembayaran seperti QRIS, mereka dapat membantu memperkuat perekonomian keluarga.”
Praktik Langsung untuk Meningkatkan Literasi Keuangan
Yang menarik dari kegiatan ini adalah para peserta tidak hanya menerima materi secara teori, tetapi juga langsung mempraktikkan penggunaan QRIS dalam transaksi sehari-hari. Dengan bantuan tim dari GenBI, ibu-ibu PKK diajak untuk berlatih melakukan pembayaran secara digital menggunakan QRIS.
Bagi banyak peserta, pengalaman ini menjadi momen penting karena mereka baru mengenal metode pembayaran digital ini. “Saya senang bisa belajar langsung cara pakai QRIS. Awalnya agak bingung, tapi ternyata sangat mudah dan praktis,” ungkap Gusmaini, salah satu peserta.
Tidak hanya tentang pembayaran digital, GenBI juga menyajikan materi tentang pentingnya menjaga stabilitas nilai rupiah dan bagaimana ancaman terhadap mata uang ini, seperti peredaran uang palsu atau penggunaan mata uang asing di dalam negeri, bisa merusak perekonomian nasional.
Workshop Keterampilan dan Pemberdayaan Ekonomi
Lebih dari sekadar literasi keuangan, acara ini juga menyuguhkan berbagai kegiatan pendukung yang memberdayakan peserta. Workshop pembuatan sabun yang diadakan dalam rangkaian acara ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada ibu-ibu PKK.
Harapannya, keterampilan tersebut dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga, sekaligus meningkatkan literasi keuangan mereka dengan mengajarkan cara memanfaatkan QRIS untuk transaksi jual-beli produk hasil buatan tangan.
Workshop ini didukung oleh beberapa sponsor seperti Bening’s, Nutrihub, dan 212 Mart yang turut memeriahkan kegiatan dengan memberikan demonstrasi kecantikan, cek kesehatan (tensi dan gula darah), serta produk-produk edukatif lainnya. Kehadiran sponsor ini memperkuat misi GenBI dalam memberikan manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh para peserta.
Ibu-ibu PKK sebagai Agen Perubahan
Keterlibatan ibu-ibu PKK dalam kegiatan ini bukanlah kebetulan. Sebagai pengelola keuangan keluarga, ibu-ibu PKK memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan perubahan positif dalam hal pengelolaan keuangan rumah tangga. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang nilai rupiah dan penggunaan teknologi pembayaran seperti QRIS, mereka diharapkan mampu mendorong anggota keluarga lainnya untuk bertransaksi secara bijak dan efisien.
Sosialisasi ini juga membuktikan bahwa literasi keuangan tidak harus disampaikan dalam format yang kaku dan membosankan. Melalui pendekatan kreatif seperti demonstrasi kecantikan dan workshop keterampilan, GenBI berhasil menarik perhatian peserta sekaligus memberikan mereka pengetahuan yang berharga. Ini adalah bukti nyata bahwa literasi keuangan bisa diintegrasikan ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Kolaborasi GenBI dan Ibu-ibu PKK: Sinergi untuk Kesejahteraan Keluarga
Kerja sama antara GenBI dan ibu-ibu PKK ini merupakan contoh nyata bagaimana sebuah komunitas mahasiswa dapat berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. GenBI tidak hanya sekadar menyebarkan informasi, tetapi juga membekali ibu-ibu PKK dengan keterampilan baru yang dapat mereka terapkan di rumah. Di sisi lain, ibu-ibu PKK mendapatkan peluang untuk mengembangkan diri, baik dalam hal keuangan maupun keterampilan.
Christine menambahkan, “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi memberikan dampak jangka panjang bagi para peserta. Dengan bekal pengetahuan tentang rupiah dan QRIS, serta keterampilan praktis seperti pembuatan sabun, ibu-ibu PKK dapat menjadi motor penggerak perubahan di lingkungan mereka.”
GenBI UNRI Dorong Kemandirian Finansial Perempuan
Melalui program GEMPITA (GenBI Mendukung Perempuan Indonesia Tanggap Rupiah), GenBI UNRI berkomitmen untuk terus mendorong literasi keuangan di kalangan perempuan Indonesia, khususnya ibu-ibu PKK. Program ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga stabilitas rupiah dan memanfaatkan teknologi digital dalam transaksi keuangan.
Dengan kolaborasi yang baik antara GenBI, Bank Indonesia, sponsor, dan ibu-ibu PKK, GenBI optimistis bahwa sosialisasi ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian keluarga dan masyarakat luas. Ini bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi tentang tindakan nyata yang dapat memberdayakan perempuan untuk mengambil peran penting dalam perekonomian digital di Indonesia.
Penulis : Komunitas GenBI Divisi Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Riau
Editor : Anisa Putri